Rabu, 24 November 2010

Manfaat Kandungan Kayu Secang Sappan Lignum

Tanaman ini menyenangi tempat terbuka sampai ketinggian 1.000 m dpl., seperti di daerah pegunungan yang berbatu tetapi tidak terlalu dingin. Secang tumbuh liar dan kadang ditanam sebagai tanaman pagar atau pembatas kebun. Perdu atau pohon kecil, tinggi 5-10 m, batang dan percabangannya berduri tempel yang bentuknya bengkok dan letaknya tersebar, batang bulat, warnanya hijau kecoklatan. Daun majemuk menyirip ganda, panjang 25-40 cm, jumlah anak daun 10-20 pasang yang letaknya berhadapan. Anak daun tidak bertangkai, bentuknya lonjong, pangkal rompang, ujung bulat, tepi rata dan hampir sejajar, panjang 10-25 mm, lebar 3-11 mm, warnanya hijau. Bunganya bunga majemuk berbentuk malai, keluar dari ujung tangkai dengan panjang 10-40 cm, mahkota bentuk tabung, warnanya kuning. Buahnya buah polong, panjang 8-10 cm, lebar 3-4 cm, ujung seperti paruh berisi 3-4 biji, bila masak warnanya hitam. Biji bulat memanjang, panjang 15-18 mm, lebar 8-1 1 mm, tebal 5-7 mm, warnanya kuning kecoklatan. Panenan kayu dapat dilakukan mulai umur 1-2 tahun. Kayunya bila digodok memberi warna merah gading muda, dapat digunakan untuk pengecatan, memberi warna pada bahan anyaman, kue, minuman atau sebagai tinta. Perbanyakan dengan biji atau stek batang.


Caesalpinia sappan L. atau lebih dikenal dengan nama Kayu Secang (Sappan lignum), sekarang banyak digunakan sebagai salah satu pilihan minuman kesehatan oleh masyarakat, baik itu diramu dengan berbagai macam tumbuhan tradisional lainnya, ataupun tanpa dicampur bahan lain. Banyak khasiat yang bisa didapatkan dari Kayu Secang (Sappan lignum) ini antara lain sebagai antiseptik, pengobatan diare, disentri, batuk darah, pembersih darah, dll. Daun dan batang Caselpinia sappam mengandung saponin, dan flavo­noida, di samping itu daunnya juga mengandung polifenol, batangnya juga mengandung tanin. Dari penelitian diketahui bahwa Kayu Secang (Sappan lignum) dalam bentuk ekstrak etanol dan infusa mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri Lactobacillus acidophilus.

Sifat kimiawi yang dimiliki oleh tanaman ini adalah Sepat tidak berbau. Efek farmakologis mampu Menghentikan perdarahan, pembersih darah, pengelat, penawar racun dan antiseptik. Kandungan Kimia pada Kayu: Asam galat, tanin, resin, resorsin, brasilin, brasilein, d-alfa-phellandrene, oscimene, minyak atsiri., sedangkan Daunnya mengandung : 0,16%-0,20% minyak atsiri yang berbau enak dan hampir tidak berwarna.

Penyakit yang dapat diobati : Diare, disentri, batu darah (TBC), luka dalam, sifilis, darah kotor,; Muntah darah, berak darah, luka berdarah, memar berdarah; Malaria, tetanus, tumor, radang selaput lendir mata. Bagian yang dipakai adalah Kayu, Kulitnya dibuang, dipotong-potong lalu dikeringkan.

KEGUNAAN:

- Diare, disentri.
- Batuk darah pada TBC.
- Muntah darah, berak darah, luka berdarah, memar berdarah.
- Luka dalam.
- Sifilis, darah kotor, Radang selaput lendir mata.
- Malaria.
- Pengobatan setelah bersalin.
- Tetanus.
- Pembengkakan (tumor),
- Nyeri karena gangguan sirkulasi darah dan Ci.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar